Naskah Drama Cerita Rakyat Danau Toba

Apakah ada yang tahu apa sih cerita rakyat itu? cerita rakyat merupakan cerita yang berkembang dimasyarakat dan beredar dari mulut ke mulut. Cerita rakyat biasanya berisi tentang asal-usul tempat dan kisah-kisah antara manusia dengan makhuk lainnya. Tokoh-tokoh yang dimunculkan biasanya berupa binatang, manusia dan dewa atau dewi. Ciri-ciri dari cerita rakyat anatara lain: disampaikan secara turun temurun, tidak diketahui penciptanya, banyak nilai-nilai luhur, tradisional, mempunyai banyak versi, berkembang dari lisan.

Tidak hanya itu, jenis-jenis cerita rakyat banyak sekali salah satunya ada fabel, legenda, mite, sage, epos dan cerita jenaka. Dalam cerita rakyat tentunya dibangun dengan unsur intrinsic dan ekstrinsik. Salah satu contoh cerita rakyat adalah danau tioba. Perhatikan contoh cerita rakyat danau tiba berikut ini.

 

Danau Toba

Salah satu desa di wilayah Sumatera, hiduplah seorang petani dengan anaknya yang bernama Toba. Mereka berdua adalah seorang petani yang hidup dengan kesederhanaan.  Ketika waktu malam hari, Toba bermipi buruk tentang ibunya seketika dia terbangun dari tidurnya dan mengampiri ibunya tersebut.

Toba      : Ibu, apakah ibu tidak apa-apa?

Ibu         : Tidak apa-apa Nak, ibu hanya batuk biasa

Toba      : Tapi ibu kedengarannya sakit sekali kalau batuk

Ibu         : Tidak apa-apa, tolong ambilkan obat ibu saja dilaci ibu mau minum

Toba      : Baik Bu (sambil membawa obat dan air minum)

Ibu         : Nak, ibu sudah tidak kuat lagi untuk bertahan hidup. Ibu berpesan jadilah anak yang baik ya

Toba      : Ibu, jangan bilang begitu ibu pasti sembuh

Ibu         : Maafkan ibu nak, dan tolong jalani pesan ibu ya (sambil menghembuskan nafas terkahir)

Toba      : Ibu jangan tinggalin Toba (sambil menangis)

Tak lama kemudian, ibu Toba pun meninggal dunia dan Toba menangis tersedu-sedu (sambil memeluk ibunya). Hari itu merupakan hari terkahir Toba hidup bersama ibunya. Hari ini Toba hidp sendirian dia rajin bekerja dilahan yang dimilikinya. Keesokan harinya, Toba pergi untuk memancing Ia berharap mendapatkan ikan yang banyak.

Toba      : Semoga aku mendapatkan ikan yang banyak (sambil melempar kail ke sungai)

Beberapa saat setelah berdoa, Kail yang dilemparkannya bergoyang. Dengan hati yang penuh gembira langsung saja Ia menariknya. Toba nampak senang sekali karena ikan yang didapatkannya sangat besar.

Toba      : Alhamdulillah aku mendapatkan ikan yang lumayan buat kumakan nanti

Ikan       : Tolong

Toba      : Siapa ini yang berbicara? (sambil berkata dan melihat-lihat disekitarnya)

Ikan       : Tolong jangan makan aku

Toba      : Suara siapa itu?

Ikan       : Aku disini

Toba      : Dimana kau? Aku tidak melihatnya

Ikan       : Aku yang kau tangkap dengan kailmu

Toba      : Kau ikan mana bisa berbicara?

Ikan       : Nanti aku ceritakan asalkan tidak kau makan

Toba      : Kamu pasti siluman ya? (sambil berjakan mundur)

Ikan       :Bukan Tuanku, aku ini manusia

Toba      : Mana ada manusia menjadi ikan dan bisa bicara

Ikan       : Nanti pasti aku ceritakan Tuan, Tapi Tuan jangan makan aku.

Toba      : Baiklah kalau begitu, kamu aku bawah pulang kerumah ya

Ikan       : Iya Tuan, terimakasih

Masih dengan rasa yang sama yaitu was-was ia membawa pulang ikan tersebut dan ditaruh didalam wadah kecil berisikan air. Ia berjalan penuh dengan langkah kaki yang gemetar. Suatu malam hari tanpa disadari oleh Toba tiba-tiba ikan tersebut berubah menjadi wanita yang cantik. Keesokan harinya Toba terbangun dari tidurnya dan langsung terkejut melihat wanita cantik ada didalam rumahnya.

Toba      : Siapa kau ini?

Ikan       : Aku adalah ikan yang kau tangkap kemarin

Toba      : Apa? Ikan? mana bisa kau berubah menjadi wanita cantik?

Ikan       : Terimakasih kau telah membebaskanku, sebagai imbalan aku bersedia untuk kau jadikan istri.

Toba      : Tapi itu mustahil tidak mungkin aku menikah dengan ikan

Ika          : Mungkin saja Tuan, karena aku sudah menjadi manusia seutuhunya

Toba      : Tapi? (sambil kebingungan)

Ikan       : Sudahlah Tuan, aku tahu kau ini hidup hanya sebatang kara dan sudah tida mempunyai siapa-siapa

Toba      : Memang, apa urusannya denganmu?

Ikan       : Aku bisa mengurusmu dan aku juga bersedia kau jadikn istrimu. Tapi ada satu syarat yang harus kau penuhi jika kau menikah denganku?

Toba      : Syarat? Sayarat apa itu?

Ikan       : Tapi kau beneran harus berjanji ya Tuan

Toba      : Baiklah apa syaratnya kalau gitu?

Ikan       : Kau tidak boleh menceritakan kepada siapa saja tentang asal-usulku. Jika kau melanggarya maka akan terjadi sebuah petaka yang sangat besar.

Toba      : Baiklah aku berjanji tidak akan menceritakan hal ini kepada siapapun termasuk anak kita nanti.

Tobapun pergi dari perbincangan itu sambil memikirkan pesan yang disampaikan olehnya. Wanita tersebut terus saja mengikut Toba. Sampai pada akhirnya Toba merasakan cinta didalam hatinya kepada ikan berwujud wanita tersebut. Setelah beberapa lama merekapun menikah dan melahirkan bayi laki-laki yang tampan. Tapi anak tersebut tumbuh dengan mempunyai kebiasaan buruk yaitu selalu merasa lapar dan tiak pernah merasa kenyang.

Anak      : Ayah, aku lapar sekali tolong ambilkan makananku

Toba      : Bukannya kau baru saja makan Nak

Anak      : Tapi ayah aku masih merasa lapar

Toba      : Kau ini kerjaannya makan melulu

Ikan       : Baru saja Nak kau makan, masak makan lagi? apa perutmu tidak kenyang?

Anak      : Pokoknya aku minta makan Bu, perutku lapar sekali ini

Ikan       : Yasudah makan dulu makanan ibu, nanti ibu akan masak lagi

Sambil membawa sepiring nasi ibu langsung memberikannya. Hingga suatu hari anak Toba disuruh ibu untuk mengantarkan makanan kepada Toba yang sedang bekerja.

Ikan       : Nak tolong antarkan makanan ibu ke ayahmu yang sedang berada disawah

Anak      : Ah malas aku Bu, capek ayah kan jauh

Ikan       : Kasihan ayahmu Nak, dia bekerja untuk menghidupi kita

Anak      : Yasudah Bu, mana makanannya ku antar

Dengan penuh semangat anak tersebut mengantarkan makanan itu, tapi ditengah perjalanan makanan tersebut dimakan olehnya.

Anak      : Aduh aku laper ini (sambil memegang perutnya), Ah gimana kalau aku makan makanan ayah dulu. Gak mungkin ayah marah sama aku? Kalau begitu ku makan dulu ah (sambil memakan makanan milik ayahnya)

Sehabis memakan makanan iapun tertidur. Toba gelisah menunggu anaknya yang tidak kunjung datang. Akhirnya Toba pun langsung pulang kerumahnya. Ditengah perjalanan Ia melihat anaknya yang sedang tertidur.

Toba      : Bangun, Kenapa kamu tidur disini?

Anak      : Ayah, kenapa ayah kesini?

Toba      : Ayah mau pulang ini tidak sengaja melihatmu tidur disini, Oh iya mana makanan yang dititipkan ibumu untukku?

Anak      : Makanan apa ayah?

Toba      : Sudahlah kamu jangan berpura-pura, mana makanan ayah? ayah sudah lapar sekali ini

Anak      : Maaf ayah makanannya sudah habis kumakan

Dengan nada yang penuh amarah dia langsung memarahi anaknya

Toba      : Apa? kau makan? apa kau tidak tahu ayah dari tadi menunggumu kau malah memakannya. dasar kau ini anak ikan yang tidak tahu diri

Anak      : Maafkan anakmu ini ayah

Toba      : Sudahlah memang kau ini anak ikan makanya rakus sekali

Anak      : Sudahlah ayah mau pulang dulu

Tak sadar Toba mengatakan pantangan itu, seketika itu istri dan anknya menghilang dan terjadilah badai besar disertai angin. Kemudian desa tersebut digenangi air yang sangat tinggi dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau tersebut dikenal dengan nama Danau Toba.

 

Leave a Comment