Kutipan

Kutipan- Pada kehidupan sehari-hari kita sering menemui berbagai macam karya ilmiyah.

Dalam karya Ilmiyah sendiri sangat erat kaitannya dengan pemberian kutipan dan daftar isi yang menjadi sarana penghubung sebuah karya ilmiyah di lingkungan masyarakat.

Tentunya sebelum membuat sebuah karya ilmiyah adalah dengan membaca, karena Membaca merupakan salah satu kegiatan yang perlu dilakukan penulis dalam menyusun karya ilmiah.

Sehingga dari Hasil membaca atau kajian pustaka akan dimasukan dalam sebuah karya ilmiyah dalam bentuk kutipan dengan komposisi yang sesuai dengan gaya atau pribadi penulis.

Pengutipan dari sumber bacaan atau sumber rujukan tersebut dapat digunakan untuk menegaskan dan menguatkan sesuatu hal atau bukti rujukan dalam penyusunan karya ilmiah.

Hal ini menjadi masalah yang sangat penting dikarenakan dalam sistem pendiidikan di indonesia terutama sistem perkuliahan memiliki banyak pengaruh sebagai keterangan penting dalam sebuah makalah.

Pengertian Kutipan

Kutipan dan daftar pustaka itu sendiri merupakan suatu pembuktian yang berfungsi untuk menunjukkan sebuah kualitas dari suatu makalah dan untuk menunjukkan sumber-sumber yang berhubungan dengan isi yang terkandung dalam makalah yang dimaksud. Dan yang lebih utama menjadi sarana penghubung bagi para pembaca dengan menggunakan pengertian yang lebih ilmiah untuk mencegah pengulangan penulisan data pustaka.

Pengertian Kutipan Menurut KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kutipan adalah pengambil alihan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan sebagai bukti dan untuk memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri.

Pengertian Kutipan Menurut Para Ahli

Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan,atau hasil penelitian dari penulis lain atau penulis sendiri yang telah terdokumentasi.Kutipan dilakukan apabila penulis sudah memperoleh sebuah kerangka berpikir yang mantap. Jika belum, hasilnya akan merupakan karya “suntingan”, yaitu“suSUN” dab “gunTING”. Menurut Keraf (1997), walaupun kutipan atas pendapatseorang ahli itu diperkenankan, tidaklah berarti bahwa keseluruhan sebuah tulisandapat terdiri dari kutipan-kutipan.
Garis besar kerangka karangan serta kesimpulanyang dibuat harus merupakan pendapat penulis sendiri. Kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapat penulis.

Kesimpulan:

Berdasarkan pengertian kutipan di atas, penulis dapat menulis ulang terhadap bahan bacaan atau pustaka yang telah dibaca. Bahan bacaan atau pustaka yang digunakan harus dapat dipertanggungjawabkan dalam kegiatan menulis ulang tersebut.

Kegiatan menulis ulang dapat disebut juga sebagai kegiatan atau proses reproduksi. Hasil dari kegiatan ini dapat berupa ringkasan dan ikhtisar. Setelah kegiatan reproduksi, penulis akan mendapatkan gambaran terhadap bacaanya dan dapat memilih bahan bacaan yang digunakan dalam karya ilmiahnya sebagai rujukan.

Pernyataan atau teori yang ditemukan dan diyakini oleh penulis dapat dikutip untuk mendukung pendapat penulis dalam penyusunan karya ilmiah. Dengan demikian definisi kutipan adalah suatu kegiatan menuliskan satu kalimat atau lebih dari karya tulis lain yang dapat dipertanggungjawabkan untuk tujuan memberikan ilustrasi atau memperkuat argumen penulis dalam penyusunan karya ilmiahnya.

Fungsi Kutipan

Berikut ini fungsi kutipan berikut ini:

  1. Kegiatan pengutipan dapat menghindari pengutip dari kegiatan plagiarisme
  2. Membantu pembaca yang ingin memahami lebih lanjut tentang ide pengutip
  3. Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi
  4. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat
  5. Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana
  6. Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan
  7. Mencegah pengulangan penulisan data pustaka
  8. Meningkatkan estetika penulisan
  9. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka
  10. Sumber pengutipan yang digunakan dapat memberikan nilai terhadap karya ilmiah yang sedang atau telah dibuat
  11. Pengutipan yang tepat akan mengamankan penulis pada ide orang lain yang salah
  12. Menguatkan tulisan pengutip melalui kutipan yang dimuat dalam karya ilmiah.

Manfaat Kutipan

Berikut Manfaat Penggunaan kutipan yaitu :

  1. untuk menegaskan isi uraian,
  2. untuk membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang dibuat oleh penulis,
  3. untuk memperlihatkan kepada pembaca materi dan teori yang digunakan penulis
  4. untuk mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan kutipan yang digunakan
  5. untuk menunjukkan bagian atau aspek topik yang akan dibahas.
  6. untuk mencegah penggunaan dan pengakuan bahan tulisan orang lain sebagaimilik sendiri (plagiat).

Tujuan Kutipan


Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan memiliki tujuan sebagai:Landasan teori, Penguat pendapat penulis, Penjelasan suatu uraian, Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu

Seorang penulis harus memperhatikan berbagai aspek misalnya:

Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan, karena Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.

Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung Penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung. dan jangan lupa Perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.

Jenis-jenis kutipan

Adapun jenis kutipan yang diantaranya yaitu:

Kutipan Langsung

Dalam penulisan kutipan langsung, penulis mengutip tulisan orang lain apa adanya tanpa mengubah isi tulisan yang dikutipnya. Pengutipan ini dapat digunakan apabila penulis menganggap perlu adanya penegasan terhadap pernyataan yang penulis ungkap dalam karya ilmiahnya. Pengutipan dengan cara kutipan langsung dan kutipan tidak langsung  harus menyebutkan atau menuliskan nama belakang penulis, tahun terbit bahan bacaan pada akhir kalimat yang memuat kutipan tersebut.

Terdapat dua tujuan dari pengutipan langsung, pertama, mengenalkan suatu hal yang baru. Suatu hal yang baru tersebut dapat berupa istilah baru, konsep baru, gagasan baru, dan sebagainya. Agar tidak disalahtafsirkan karena hal yang disampaikan merupakan hal yang baru, maka penulis dapat menuliskan kutipannya secara langsung.

Kedua, pengutipan langsung dapat memberikan tekanan (hal untuk diberi perhatian) pada suatu yang khas dari orang lain. Walaupun bukan hal baru, bila kutipan langsung mengandung ciri khas dari orang lain, maka kekhasan tersebut harus diperkenalkan sesuai dengan aslinya.

3.2. Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah suatu kutipan yang menyajikan gagasan orang lain dengan cara menyatakan kembali gagasan tersebut dengan kalimat atau gaya bahasa sendiri.

Kalimat yang digunakan penulis berbeda dengan gagasan orang lain yang terdapat dalam sumber aslinya dan memiliki esensi yang sama.

Pengutipan tidak langsung merupakan hasil interpretasi pengutip yang diperoleh setelah membaca bahan bacaan atau sumber rujukan. Hal yang dikutip penulis merupakan esensi dari pendapat ahli atau teori baru yang dapat menegaskan dan menguatkan pendapat penulis dalam karya ilmiahnya. Pengutip harus mengukuti alur pikir penulis yang idenya akan dikutip.

Dalam pembuatan kutipan jenis ini, pengutip memerlukan keterampilan dalam berbahasa, seperi merangkai kalimat yang baik dan efektif dengan kata-katanya sendiri dan tetap mencerminkan bahwa ide yang dikutip merupakan ide penulis aslinya.

mengenai motif migrasi suku-suku bangasa yang ada di Indonesia penulis setuju dengan pendapat Inam (1999).

“… Kehadiran sejumlah besar orang-orang Bugis dan Banjar di daerah-daerah Pantai Pesisir Timur Sumatera dan di Malaysia kelihatannya lebih bermotifkan ekonomi daripada dorongan sosial yang terbit dari sistem sosial mereka masing-masing di Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Pengamatan yang dilakukan terhadap tradisi merantau di antara mereka tidak berhasil menemukan adanya jalinan yang kuat dalam sistem sosial mereka. Begitu juga halnya dengan orang Manado dan Ambon …”.

5.2. Contoh Kutipan Tidak Langsung

Penulis dapat mengutip dari satu atau lebih sumber acuan. Jika ada dua atau lebih sumber acuan yang ditulis oleh orang yang sama pada tahun terbit yang berbeda, pengutip dapat menuliskan sumber acuan menurut kronologis tahun terbit sumber acuan dan dipisahkan dengan tanda baca koma (,).

Dalam contoh penulisan kali ini, nama keluarga atau nama terakhir penulis sumber acuan asli dinyatakan sebagai Z.

… (Z 2009, 2010).

Jika penulis hendak mengutip dua atau lebih sumber acuan dari penulis sumber acuan yang sama pada tahun yang sama, maka setelah tahun terbit sumber acuan ditambahkan huruf ‘a’ untuk yang pertama, ‘b’ untuk yang kedua, dan seterusnya. Pemberian huruf ‘a’, ‘b’, dan seterusnya diurutkan berdasarkan kronologis waktu publikasi atau dapat diurutkan dari nomor halaman terbit. Pemberian huruf ‘a’, ‘b’, dan seterusnya juga dapat berguna untuk memudahkan pembaca dalam menelusuri sumber acuan pada daftar pustaka.

                … (Z 2008a, 2008b) atau Z (2008a, 2008b) …

Penulisan sumber acuan yang ditulis oleh dua orang penulis dapat diacu dengan cara memberikan kata hubung ‘dan’ untuk teks dalam bahasa Indonesia, sedangkan untuk bahasa Inggris dapat menggunakan kata hubung ‘and’ sesuai dengan bahasa karya tulis ilmiah yang sedang dikerjakan.

                … (Z dan V 2010) atau Z dan V (2010) …

…. (Z and V 2010) atau Z atau V (2010) …

Jika sumber acuan ditulis oleh lebih dari tiga orang penulis, maka pengutip cukup mencantumkan nama keluarga atau nama terakhir pada penulis pertama diikuti kata ‘et al.’ setelahnya dan tahun terbit sumber acuan yang digunakan.

                … (Z et al. 2011) atau Z et al. (2011) …

Kutipan Langsung
Kutipan langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya, tidak boleh ada perubahan, kalau ada hal yang dinalai salah/meragukan kuta beri tanda “sic !”, yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.

Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan, memberi huruf kapital, garis bawah atau huruf ,miring kita perlu menjelaskan hal tersebut missal “huruf miring dari pengutip”, “ejaan disesuaikan dengan EYD” dll. Bila dalam kutipan terdapat hurud atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip, harus digunakan huruf siku “…..”.

Kutipan Tidak Langsung “Kutipan Isi”
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip, kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik. Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki, dapat juga dengan sistem catatan langsung “catatan perut” seperti telah dicontohkan.

Kutipan pada catatan kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

Kutipan atas ucapan lisan
Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau tidak langsung.

Kutipan dalam kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat kutipan. Dapat dilakukan dengan dua cara:

Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.


Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip tunggal.


Kutipan langsung pada materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara.

Contoh:

“Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari kosa kata bahasa Sansekerta.”

Cara-cara Mengutip
Mengutip Kutipan Langsung ≤ 4 baris
Kutipan terintegrasi dengan teks penulis dalam satu paragraf.
Jarak antar baris 1,5-2 spasi.
Kutipan diapit tanda kutip.
Mengutip Kutipan Langsung ≥ 5 baris
Kutipan dipisahkan dari teks penulis dalam jarak 2,5-3 spasi. Seluruh kutipan ditulis menjorok ke kanan, yaitu 5-7 spasi dari kiri teks penulis.
Jarak antar baris 1 spasi.
Kutipan boleh diapit tanda kutip, boleh tidak.
Mengutip Kutipan Tidak Langsung
Kutipan terintegrasi dengan teks penulis dalam satu paragraf.
Jarak antar baris 1,5-2 spasi.
Kutipan tidak diapit tanda kutip.
Mengutip Kutipan di Kaki Halaman
Kutipan terpisah dari teks penulis (yaitu di tulis di kaki halaman).
Jarak antar baris 1 spasi.
Kutipan diapit tanda kutip.
Mengutip Kutipan dari Penuturan Lisan
(Caranya sama dengan cara mengutip untuk kutipan langsung ≤ 4 baris).

Sumber kutipan dapat ditulis dekat kutipan (sebelum atau sesudah kutipan) di tubuh halaman atau di kaki halaman (sebagai catatan kaki). Penulisan sumber kutipan untuk setiap jenis acuan berbeda.

Buku Karya Asli (Bukan Terjemahan)
nama penulis, tahun terbit buku : nomor halaman

Contoh : Hadi Purnomo (2004:31) mengemukakan bahwa……………………………. (Gorys Keraf, 2003:46)

Buku Terjemahan
nama penulis buku asli + terjemahan + nama penerjemah, tahun terbit buku terjemahan : nomor halaman

Contoh : Menurut Philip Kottler (terjemahan Sri Werdiningsih, 2002:52), ……………………

Artikel dalam Koran/Majalah/Jurnal/Buku Bunga Rampai
nama penulis + dalam + nama Koran/majalah/jurnal, tanggal pemuatan artikel, halaman

nama penulis + dalam + judul buku bunga rampai, tahun terbit buku : nomor halaman

Contoh : Alex Cahya (dalam Jawa Pos, 9 April 2008, hlm.4) berpendapat bahwa……………..

Budiman Hariyanto menyatakan, ……………..(dalam Nilai-nilai Mnusia, 2006:19).

Makalah/TA/Skripsi/Tesis/Disertasi/Laporan Penilitian
nama penulis, jenis karangan, tahun penulisan : nomor halaman

Contoh : Berdasarkan hasil penelitiannya, Devi Kumalasari menyatakan, ……………….. (Skripsi, 2005:48)

Situs (dari internet)
nama penulis, situs, tanggal pemuatan materi

Contoh : Joko Veryanto menyebutkan, …………….. (www.gurupendidikan.com, 6 April 2007).

Penuturan Lisan
nama pembicara, nama acara/pertemuan, tanggal penyampaian materi

Contoh : Inu Kencana menuturkan, …………. (Today’s Dialogue Metro TV, 28 April 2008).

Kutipan dalam Kutipan Dalam Buku
nama penutur + dalam + nama penulis buku, tahun terbit buku : nomor halaman

Contoh : Menurut M.Samsudin (dalam Rita Siahaan, 2004:27), …………..

Kutipan dalam Kutipan dalam Penuturan Lisan
nama penutur + dalam + nama pembicara, nama acara, tanggal penyampaian materi

Contoh : Presiden SBY mengimbau, …….. (dalam Andi Malarangeng, Dialog Interaktif SCTV, 2008).

Aturan Penulisan Kutipan
Berikut ini beberapa aturan yang perlu diketahui dalam penulisan kutipan dan sumber kutipan.

Kutipan ditulis dengan menggunakan dua tanda petik (“…”) jika kutipan ini merupakan kutipan pertama atau dikutip langsung dari penulisnya. Jika kutipan itu diambil dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis dengan menggunakan satu tanda petik (‘…’).


Jika bagian yang dikutip terdiri atas tiga baris atau kurang, kutipan ditulis dengan menggunakan tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama) dan penulisannya digabung ke dalam paragraf yang ditulis oleh peengutip dan ditik dengan jarak dua spasi.
Contoh Kutipan :
Salah satu dimensi kehidupan afektif-emosional ialah kemampuan memberi dan menerima cinta, bukan cinta dalam arti yang penuh romantik atau memberikan perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta dalam arti ”…a relationship that nourishes us we give, and enriches us we spend, and permits ego and alter ego to grow in mutual harmony” (Cole, 1993:832).

Apabila kutipan langsung merupakan seperangkat kalimat, tempatkanlah kutipan itu di antara tanda petik dua di bawah baris terakhir kalimat yang mendahuliuinya, menjorok lima ketukan ke dalam teks dari margin kiri, berjarak rapat (½ spasi).
Contoh Kutipan :
……………………………………………………..(baris akhir tulisan kita)

“Dalam hal yang lebih penting lagi, yang menyatakan betul sifat nasional pendidikan di negara kita ialah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di semua sekolah-sekolah. Bahasa ialah alat berpikir dan alat menyatakan buah pikiran itu, tetapi selain dari semua itu, ialah alat yang terpenting untuk menebalkan rasa nasional suatu bangsa. Walaupun prinsip bahwa bahasa pengantar di sekolah-sekolah ialah bahasa Indonesia, diberi kompromi pada dasar psikologi, dengan demikian, bahwa di tiga kelas yang terendah dari sekolah-sekolah rendah bahasa pengantar ialah bahasa daerah.” (nama,th:hlm.)

(awal tulisan kita berikutnya)………………………………………………………….

Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisan bagian itu diganti dengan tiga buah titik. Contoh penulisan tampak pada butir kedua di atas.
Penulisan sumber kutipan ada beberapa kemungkinan seperti berikut.
Jika sumber kutipan mendahului kutipan, cara penulisannya adalah nama penulis yang diikuti dengan tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip yang keduanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh :

… (akhir tulisan). Oka (1976:53) mengatakan bahwa “Masyarakat Indonesia yang akan datang sangat memerlukan tenaga kerja untuk pembangunan yang terampil menggunakan bahasa Indonesia untuk surat-menyurat, pidato, dan karang-mengarang.” (awal tulisan berikutnya)…

Sebagaimana dikemukakan oleh Stenberg (1984:41) bahwa “ In Piaget’s theory, children’s intelectual functioning is represented in term of symbolicc logic.”

Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahun penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip semuanya diletakkan di dalam kurung.
Contoh :


(akhir tulisan). “The personality pattern is inwardly determined by and closely associated with maturation of the physical and metal characteristic which constitute the individual’s hereditary endownment” (Hurlock, 1979:19). (awal tulisan berikutnya)…

Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip, maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yang digunakan pengutip, tetapi dengan menyebut siapa yang mengemukakan pendapat tersebut, dengan kata lain, saat kita merujuk pada sumber A, sedangan A sendiri merujuk sumber B (sumber asli/buku asli) maka penulisannya tetap menyebut summber asli (B) tetapi sumber A juga disebut.

Contoh :

… (akhir tulisan). Chomsky (Yelon dan Weinstein, 1977:62) mengemukakan bahwa ‘… children are born with innate understanding of structure of languange.’ (awal tulisan kita berikutnya)…

Atau

Achmad membuat skripsi tahun 2007 dengan di dalamnya ada pendapat Hamalik dari bukunya (Hamalik) tahun 1986 tentang media pembelajaran halaman 21 (di skripsi), maka penulisan kutipannya adalah :

Hamalik (dalam Achmad, 2007:21) mengemukakan bahwa ‘definisi media pembelajaran adalah…’.

Jika penulis terdiri atas dua orang, maka nama keluarga kedua penulis tersebut harus disebutkan, misalnya, (Sharp and Green, 1996:1), sedangkan jika penulisnya lebih dari dua orang, maka yang disebutkan nama keluarga penulis pertama dan diikuti oleh et al, misalnya, Clelland et al, (1960:35). Perhatikan titik setelah al, adalah sebagai singkatan dari ally dan kedua kata itu ditulis dengan huruf miring.
Jika masalah yang dikutip dibahas oleh beberapa orang dalam sumber yang berbeda maka cara penulisan sumber kutipan itu adalah seperti berikut.
Contoh :

Beberapa studi tentang anak-anak yang mengalami kesulitan belajar (Dunkey, 1972; Miggs, 1976; Parmenter, 1976) menunjukkan bahwa … (tulis intisari rumusan yang dipadukan dari ketiga sumber tersebut).

Jika sumber kutipan itu adalah beberapa karya tulis dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka cara penulisannya adalah dengan menambah huruf a, b, dan seterusnya pada tahun penerbitan. Contoh : (Bray, 1998a, 1998b).
Jika sumber kutipan itu tanpa nama, maka penulisnya adalah: (Anonim, 1972:18).
Jika yang diutarakan pokok-pokok pikiran seorang penulis, tidak perlu ada kutipan langsung, cukup dengan menyebut sumbernya.
PENUTUP

Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penulisan kutipan dan daftar pustaka dalam sebuah makalah dapat dijadikan sebuah pengukuran tingkat profesionalitas seseorang. Penulisan kutipan dan daftar pustaka menjadi sebuah nilai penting dalam sebuah makalah.

Saran

Perlu diperhatikan bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada (Tujuh) hal, diantaranya :

Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
Nama penulis diurut menurut abjad.
Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis mencantumkan gelar.
Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
Masing-masing sumber bacaan diketik dengan jarak baris satu spasi.
Jarak masing-masing sumber bacaan dua spasi.
Baris pertama diketik dari garis tepi (margin) tanpa indensi dan untuk baris-baris berikutnya digunakan indensi empat/tujuh ketukan.

Leave a Comment